Perihal Kaya maupun miskin adalah sesuatu yang lumrah terjadi dalam kehidupan, dimana hitam dan ada juga putih serta ada siang maupun malam atu seperti bumi dan langit. Semua hal di ciptakan tuhan secara berpasangan, namun juga perlu dipahami kaya maupun miskin sebenarnya adalah pilihan hidup, karena takdir pada hal ini tidak selamanya mutlak. Kenapa saya sebut tidak mutlak? padahal kita tahu semua yang terjadi sudah di gariskan oleh Tuhan? tetapi perlu anda ingat "Apa anda tahu apa yang di gariskan Tuhan untuk anda?". Di lain hal disebutkan jika "Tidaklah akan berubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mau merubahnya", ini sangat tepat untuk menggambarkan jika kaya dan miskin itu pilihan.
Memang benar jika tidaklah ada orang yang ingin hidup miskin, semua orang pasti bermimpi dan ingin hidup berkecukupan. Kembali ke menjadi miskin atau miskin itu adalah sebuah pilihan, jangan pernah anda bermimpi jadi kaya ketika apa yang anda lakukan dan usahakan adalah yang membuat anda miskin karena menjadi kaya anda butuh usaha, kerja keras, berdoa dan juga bersyukur. Jika anda hanya berdoa dan bersyukur saja maka anda menjadi kaya adalah "Keajaiban", kenapa keajaiban? ya karena itu hal itu terjadi hanya 1 dari seribu kjadian atau 1 dari sejuta bahkan mungkin bisa lebih besar lagi kemungkinan kejadiannya.
Banyak tauladan untuk menjadi kaya salah satunya dari Rasulullah SAW (Nabi Muhammad SAW). Meneladani nabi Muhammad untuk menjadi kaya mungkin ada yang bertanya memang Rasulullah kaya?. Ya Rasulullah tergolong orang kaya. Ada sebuah cerita di saat Rasulullah akan mempersunting ibunda dari Khadijah, sebagai mahar beliau menyiapkan 20 ekor unta pilihan ditambag dengan perhiasan emas 12 uqiyah (ons). Jika di hitung dalam rupiah maka harga 20 ekor unta denga kira - kira harga satuannya sebasar 4.000 riyal (dengan nilai tukar 1 riyal = Rp. 2.500) harga onta dalam rupiah adalah sekitar Rp. 10juta dikali 20 = Rp. 200 Juta. Sedangkan emasnya misal satu uqiyah sama dengan 7,4 dinar (1 dinar = 2,2 juta) maka 12 uqiyah adalah Rp. 195.3600.000,-, benarkan Rasulullah kaya?.
Rasulullah kaya karena sejak masa mudanya beliau sudah mulai berdagang tepatnya sejak usia 12 tahun, bahkan di umurnya yang baru menginjak 17 tahun rasulullah sudah memilih untuk hidup mandiri mengingat sang paman yang ia ikuti memiliki banyak anak. Usia 25 tahun Rasulullah sudah memiliki usaha mapan sendiri sebagai owner. Di usia 37 tahun Nabi Muhammad menarik diri dari dunia perdagangan dan hanya menjadi pemodal saja. Artinya sejak usia 37 tahun Rasulullah sudah bebas secara finansial.
Jadi ketika kamu ingin kaya bisa meniru usaha keras yang dilakukan Rasulullah SAW dan selalu ingat "Kaya atau miskin adalah pilihan bukan lah keinginan". Ketika kamu hanya ingin kaya tanpa membuat pilhan dan usaha untuk meraihnya maka itu hanyalah sebatas mimpi.
Comments
Post a Comment