Suka Duka Menjadi Seorang Fresh Garduate

Kali ini mimin lowongan kerja terbaru akan membahas suka duka menjadi seorang fresh graduate atau sobat yang baru saja lulus sekolah atau perkuliahan. Sudah barang pasti semua fresh graduate apalagi dari lulusan perguruan tinggi ternama pasti sangat mendambakan sebuah pekerjaan yang layak, mulai dari gaji besar hingga fasilitas mumpuni.


Beberapa hal yang ada di benak si fresh graduate saat mencari pekerjaan diantaranya adalah apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan bidang studi?, apakah pekerjaan tersebut dapat mensejahterakan dan memenuhi kebutuhan secara ekonomi?, hingga dimana lokasi kerja saat penempatan kerja nantinya. Itu yang sering terpikir di benak si fresh graduate.

Namun pada kenyataannya di lapangan pekerjaan yang di tawarkan baik bidang maupun jabatan sering kali tidak sebanding dengan kualifikasi yang dimiliki oleh para fresh graduate. Beberapa masalah yang mungkin di hadapi diantaranya mulai dari IPK yang tiak memenuhi batas minimal atau kemampuan / skill yang kurang atau belum masuk dalam standar yang di inginkan oleh perusahaan.
Hal ini pun akhirnya menjadi dilema.  Pertanyaannya, bagaimana cara mencari lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan keinginan?

Hal pokok yang pasti jika sobat akan melamar pekerjaan di sebuah perusahaan kemudian kualifikasi sobat belum memnuhi standar yang di inginkan perusahaan tentunya perusahaan tidak akan mau menerima sobat. Sehingga, perlu ada usaha yang lebih keras yang harus sobat lakukan salah satunya dengan lebih giat dalam membutu lowongan pekerjaan terutama yang memiliki kesesuaian dengan kualifikasi yang sobat miliki sehingga kemungkinan di terima oleh perusahaan tersebut besar.

Ada sebuah kasus dari teman saya yang baru lulus dari salah satu perguruan tinggi swasta di Semarang. Dia termasuk mahasiswa yang berprestasi semasa kuliahnya hingga menjadi seorang asisten dosen di fakultasnya. Namun ketika ia lulus ternyata mencari pekerjaan pun susahnya minta ampun baginya. Di sisi lain ada teman - teman yang tergolong biasa - biasa saja atau secara prestasi dibawah dirinya justru lebih cepat mendapatkan pekerjaan.

Setidaknya 57 surat lamaran pekerjaan sudah dikirim namun tak kunjung jua ada titik terang yang menarik bahkan sampai ada perusahaan yang memberi kabar penolakan pun tidak.

Dua tahun berlalu, menyandang predikat pengangguran begitu menjadi bebdan apalagi ditambah kedua orang tuanya mulai resah. Dia bercerita kepada saya bahwa orang tuanya tidak percaya padanya hingga dianggap kurang bersungguh - sungguh dalam mencari pekerjaan. Beberapa bulan pun berlalu, berlalu hingga akhirnya sobat saya ini lolos menjadi karyawan di sebuah perusahaan swasta.

Dari kisah tersebut dapat di simpulkan jika prestasi bukan segalanya ketika akan memasuki dunia kerja, ada yang bilang faktor hoki berperan disitu. Tetapi jika di telisik lebih dalam ternyata pada suatu kasu sebuah perusahaan membuka lowongan perkejaan dengan syarat minimal IPK 3.00, ada dua orang melamar yaitu A dengan IPK 3.8 dan B dengan IPK 3.2. Jika melihat nilai harusnya A yang masuk, tetapi nyatanya justru B lah yang diterima adalah si B, kenapa ini bisa terjadi?. Jawabannya adalah simpel, si B lebih cocok dengan kualifikasi yang perusahaan inginkan untuk posisi tersebut.

Sehingga sangat penting bagi sobat yang seorang fresh graduate untuk memilih lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi sobat untuk mendapatkan peluang lebih besar di terima.

Comments